Kebahagiaan itu asalnya dari pikiran kita, bukan dari kondisi lingkungan yang ada di sekitar kita. Jadi, kebahagiaan itu bukan suatu kondisi di kejauhan sana yang harus kita capai dengan segala cara, kebahagiaan itu ada di dalam diri kita.
Kita tidak bisa selalu mengendalikan hal apa saja yang akan terjadi terhadap diri kita, tapi kita bisa mengendalikan bagaimana reaksi pikiran kita terhadap hal tersebut. Ini prinsip dasar yang sederhana namun seringkali kita lupakan. Itu salah satu sebabnya kenapa kemudian muncul Cognitive Behavioral Therapy.
Kalau mau berpikir negatif, keberuntungan pun bisa kita interpretasikan sebagai malapetaka. Tapi nasib buruk tetap bisa kita interpretasikan sebagai hal lain, misalnya sebagai kesempatan belajar, memperbaiki diri, dan memilih jalur lain.
Tidak perlu menunggu atau berlari untuk mendapatkan kebahagiaan. Kita bisa bahagia dengan apa yang kita miliki sekarang.