Imlek dan Shio

Mirip dengan konsep zodiac, shio terdiri dari 12 simbol hewan. Orang yang terlahir pada tahun tertentu dianggap memiliki shio tertentu, dan siklus shio tersebut akan berputar setelah 12 tahun sekali. Ada kisah tersendiri tentang mengapa urutannya seperti itu. Selain 12 hewan, terdapat juga 5 elemen yang ikut tergabung dalam siklus tersebut. Jadi, shio dan elemen yang sama baru akan kembali muncul setelah 60 tahun. Tahun ini, orang Tionghoa memperingati hari raya Imlek 2563 yang merupakan tahun Naga Air. Selamat tahun baru Imlek! Xin nian kuai le!

Saya nggak terlalu tahu bagaimana peruntungan kalian di tahun Naga Air ini. Langsung tanya saja ke kuil klenteng terdekat dan tanyakan ke dewa masing-masing. Jika punya waktu, pelajari juga ajaran Kong Hu Cu yang lebih banyak mengajarkan etika berperilaku dibandingkan membayangkan hal-hal yang sifatnya metafisik. Kebanyakan klenteng biasanya bersifat terbuka sehingga siapa saja bisa masuk dan bertanya-tanya, apalagi sejak Kong Hu Cu diakui sebagai ajaran agama resmi di Indonesia.

Kembali ke soal shio, semua shio dianggap sama baiknya, tapi banyak yang percaya bahwa shio Naga dan Macan merupakan shio yang paling kuat. Itu sebabnya ada ungkapan “Macan dan Naga”. Di tahun Macan dan Naga, angka kelahiran anak keturunan Tionghoa mungkin meningkat. Kalau kalian suka baca komik Tiger Wong, kalian pasti tahu bahwa tokoh jagoannya biasanya punya unsur nama Naga atau Macan. Karena kedua shio tersebut dianggap sama-sama kuat, biasanya ini dipakai untuk menggambarkan dua pihak yang memiliki kepribadian yang berbeda, namun ternyata memiliki ikatan takdir sehingga tetap memiliki kemiripan. Secara simbolik, biasanya macan itu tipe yang menggunakan kekuatan dan tenaga untuk langsung mengatasi musuhnya, sedangkan naga itu tipe yang menggunakan kesabaran dan kebijaksanaan dalam menghadapi masalah.

Makna simbolik ini cukup menarik. Makanya ada yang bilang kalau ada dua macan, nanti akan bertengkar melulu dan nggak maju-maju. Kalau ada dua naga, nanti dua-duanya nggak bergerak. Sebenarnya dari sini kita bisa belajar bahwa jika ingin membentuk tim yang berhasil, kita harus mengatur komposisi tim kita agar lebih diverse dan dinamis.

Iklan

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s