Kalau kita jalan dengan menggunakan alas kaki yang berat, langkah kita juga jadi terasa berat. Sepatu boots (sepatu yang dipakai dalam cuaca yang buruk, untuk melewati jalan yang terjal, atau melewati medan yang sulit) sudah pasti berat, apalagi heavy boots. Bayangkan rasanya berjalan dengan menggunakan sepatu itu (bukan boots biasa).
Klisenya, it felt like the weight of the world is on your shoulders feet.
Kalau bebannya di kaki, rasanya berat buat maju (beda dengan terbebani dari atas).
Kapan sih sepatu boots dipakai? Saat kita akan menghadapi cuaca yang berat, buruk, mengancam. Mungkin reaksi kita juga begitu saat merasa akan mengalami banyak emosi negatif… kita akan pakai “sepatu boots” kita dan mau tidak mau harus menembus “cuaca buruk” itu. Langkahnya berat…
The brighter part of the story: dalam analogi sepatu ini, sebenarnya ada pilihan untuk “memakai” sepatu yang lebih nyaman. Tapi jadi masalah ketika heavy boots adalah satu-satunya sepatu yang kita miliki, tidak ada orang lain yang dapat meringankan langkah kita dengan meminjamkan sepatu mereka, dan tidak ada yang dapat menemani untuk sama-sama berjalan menembus cuaca yang buruk ini.