Did you know that you can almost literally die of a broken heart?
Kalau gak percaya, googling aja Takotsubo. Istilah medisnya: Stress Cardiomyopathy. Di film-film kartun, tiap kali karakternya ada yang patah hati, biasanya muncul gambar hati yang retak (terus karakternya roboh). Rupanya di dunia nyata juga yang beginian bisa terjadi.
Di bidang psikologi, kaitan antara faktor psikis dan juga fisiologis memang erat (ada istilahnya sendiri, jaman dulu disebutnya psychophysiological). Penyakit jantung banyak berkorelasi dengan masalah kesehatan mental, misalnya depresi (rencananya siiiih, ini tesis saya) atau kondisi emosional lainnya.
Jadi apaan sih “takotsubo” itu?
Takotsubo itu sebenarnya bahasa Jepang, yaitu pot jebakan buat mancing gurita, yang bentuk potnya mirip dengan jantung (dan sedang terkena serangan jantung). Ketika terpicu oleh stres berat (agar sesuai dengan tema postingan ini, contohnya: diputusin, ditolak, dikhianati, dicuekin, dijauhi, dan seterusnya), sebagian dari jantung kita membesar dan tidak memompa darah dengan baik (sementara sisanya tetap seperti biasa, bahkan ada yang kontraksinya jadi lebih kuat).
Hal inilah yang menimbulkan rasa sakit dan sesak di dada (chest pain) dan sesak nafas (shortness of breath) ketika kita patah hati. Kalau intensitasnya lebih parah, simptomnya mirip dengan serangan jantung (cardiac arrest). Banyak lagu, film, atau karya seni lain yang temanya how to heal a broken heart, tapi prosesnya sendiri tidak selalu menyenangkan 😀
Jadiii… jangan mau sering-sering patah hati, karena memang berbahaya (bukan cuma bisa menimbulkan luka psikologis, mati beneran juga bisa). Pilihlah orang, kegiatan, atau situasi yang bikin kamu bahagia! Kalau lingkungan tidak bisa diubah, boleh juga (cara berpikir) kita yang diubah (hubungi psikolog terdekat kalau mau belajar bagaimana caranya :D).
Sumber:
Is Broken Heart Syndrome Real?
Depression and Heart Syndrome
http://www.takotsubo.com/