Mugen no Juunin (1)


Sekali-sekali, bahas manga juga deh. Saya paling suka cerita yang tidak sesederhana hitam dan putih. Cerita dengan moralitas yang abu-abu (gray and gray morality) jauh lebih menarik buat saya, karena lebih kompleks dan juga lebih menggambarkan kehidupan yang sebenarnya. Saat ini, saya sedang membaca sebuah manga yang jalan cerita dan karakternya sangat menarik. Mugen no Juunin, yang lebih dikenal dengan judul Blade of the Immortal, menceritakan perjalanan Rin Asano dalam melakukan balas dendam dan Manji, pelindungnya.

Sedikit penjelasan tentang tokoh utamanya:

Rin Asano adalah pewaris terakhir dari sebuah aliran pedang yang dimusnahkan oleh Anotsu Kagehisa, pemimpin Itto-ryu. Sejak melihat ayahnya dibunuh dan ibunya diperkosa oleh anak buah Itto-ryu, tujuan hidup Rin adalah membalas dendam pada Anotsu. Meskipun demikian, Rin bukanlah seorang samurai yang kuat, sehingga dia dibantu oleh seorang bodyguard, yaitu Manji.

Manji adalah seorang immortal karena memiliki kessen-chu, setiap luka yang dialaminya akan pulih kembali, bahkan saat terpotong sekalipun. Karena tidak sengaja membunuh adiknya sendiri, dia bersumpah akan membunuh 1000 orang jahat agar kutukan “hidup abadi” ini dicabut dari dirinya. Cerita ini memiliki setting negara Jepang abad ke-18, sehingga menampilkan banyak samurai dan ahli pedang dalam ceritanya.

Hal-hal yang menarik dari manga ini (no spoilers):

Manji

Manji dengan berbagai macam pedangnya

Salah satu premis utama dari manga ini adalah… tokoh utamanya seorang ahli pedang yang sangat jagoan DAN tidak bisa mati. Sebenarnya premis semacam ini bisa jadi membuat ceritanya sangat membosankan, tapi ternyata Mugen no Juunin ini tidak membosankan. Tidak semua bab yang berisi Manji hanya berisi adegan pembantaian sepihak. Seringkali, lawan Manji yang hanya manusia biasa justru malah membuat Manji terdesak. Selain itu, cerita di manga ini tidak hanya membahas tentang adu pedang. Salah satu story arc utama di manga ini membahas tentang bagaimana immortality dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan ilmu kedokteran di Jepang.

Anotsu Kagehisa

Anotsu Kagehisa dengan “pedang”-nya.

Pada awalnya pembaca hanya melihat dari sudut pandang Rin saja, sehingga Anotsu Kagehisa nampak seperti penjahat tulen. Tapi setelah cerita berjalan lebih jauh, banyak bab yang justru menjadikan Anotsu sebagai tokoh utamanya. Pembaca yang awalnya tidak mengenal Anotsu diajak untuk lebih memahami motivasi di balik setiap perilakunya.

Itto-ryu tidak diciptakan untuk menimbulkan kekacauan, tetapi justru untuk melakukan reformasi terhadap ilmu pedang yang sudah “membusuk” sejak dikontrol oleh pemerintah. Menurutnya, filosofi yang diajarkan dalam kendo merupakan suatu kepalsuan, sehingga dia ingin mengembalikannya dalam wujud Itto-ryu. Jadi kalau dilihat dari sudut pandang lain, sebenarnya Anotsu juga layak jadi protagonis. Selain itu, hubungan antara Anotsu dan Rin juga bersifat dinamis, karena mereka berkali-kali bertemu dalam cerita ini sehingga pada akhirnya hubungan mereka tidak hanya sekadar pembalasan dendam saja.

Karakter Anotsu ini membuat saya berpikir bahwa manusia memang makhluk yang kompleks. Semakin banyak yang kita ketahui tentang orang tersebut, justru orang tersebut malah semakin rumit untuk dipahami. Bila kita dengan mudah mengatakan bahwa seseorang itu X, Y, atau Z, mungkin kita belum benar-benar mengenal dan memahami orang tersebut.

Subplot yang kompleks, saling berkaitan, dan memperdalam karakter
Dalam manga ini, setiap karakter memiliki motivasinya sendiri-sendiri dan semua hal tersebut bersatu dalam sebuah cerita yang kompleks. Rin ingin membalas dendam pada Anotsu, dan bertekad untuk melakukan apapun agar bisa membunuhnya. Manji ingin menghilangkan kessen-chu dan juga menghapus “dosa”-nya. Anotsu ingin mempersatukan seluruh aliran pedang di bawah nama Itto-ryu karena tidak setuju dengan pemerintah. Selain itu, anggota Itto-ryu yang jumlahnya sangat banyak juga memiliki motivasinya sendiri-sendiri, dan diceritakan dalam bab-nya masing-masing. Belakangan, ada juga kelompok pembunuh bernama Mugai-ryu dari pemerintah yang bertujuan untuk membasmi Itto-ryu, yang masing-masing karakternya juga kompleks.

Manga ini menarik karena tidak hanya sekadar  menampilkan karakter yang kuat, tetapi juga karakter yang manusiawi. Tokoh-tokoh wanita dalam cerita ini juga tidak hanya ditampilkan kuat secara fisik, tetapi juga kuat secara mental (baik Rin, Makie, maupun Hyakurin). Setiap tokoh ditampilkan dengan keterbatasannya masing-masing, sehingga manga ini benar-benar menyajikan karakter yang menarik di mata saya.

Berhubung saya masih belum selesai membaca manga ini hingga selesai, saya masih sangat penasaran dengan bagaimana ceritanya akan berakhir. Setelah membaca hingga tamat, saya akan membuat postingan kedua yang memberikan gambaran tentang manga tersebut secara keseluruhan.

Iklan

3 tanggapan untuk “Mugen no Juunin (1)

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s