Akhir-akhir ini saya menemui dan melihat banyak orang yang sharing “tips sukses” di berbagai macam acara. Saya kasih tanda kutip ya. Ada yang sumbernya dari pemikiran saja, dan ada juga yang dari pengalaman pribadi. Yang dari pengalaman pribadi ini menarik: seolah-olah mereka bukan cuma bisa mendeskripsikan faktor-faktor yang membuat mereka sukses, tetapi juga bisa memprediksi hal-hal apa saja yang bisa bikin KAMU sukses.
(Tentu saja definisi sukses orang lain dan kamu belum tentu sama).
Untuk bisa memprediksi sesuatu, tentu faktor ‘kebetulan’ itu harus diminimalisir. Tapi kok rasanya orang-orang jarang mau mengakui faktor kebetulan dalam keberhasilan mereka. Misalnya: kebetulan dilahirkan dalam keluarga yang seperti ini, kebetulan orangtuanya berteman dengan bapak itu, kebetulan waktu kecil masuk di sekolah A, kebetulan bertemu si X di kampus Y, kebetulan proposalnya lolos, atau kebetulan lainnya.
Sebaliknya, saat gagal, tiba-tiba faktor kebetulan yang nggak bisa diprediksi jadi banyak disalahkan.