Ada sebuah produk biskuit yang tagline adalah “semua bisa jadi macan!” (terus disusul suara auman macan). Pesan yang disampaikan bagus juga ya, artinya semua bisa menjadi yang diinginkan asalkan rajin berlatih. Apalagi kalau sering makan biskuit itu, hehehe.
Tapi kalau kita renungkan ungkapan “semua bisa jadi macan” lebih dalam lagi, kayaknya ada kelirunya juga ya.
Bayangkan sebuah hutan yang isinya macan semua. Gak ada binatang lain. Jadinya gimana tuh? Apa macan harus macan sesama macan? Gak mungkin juga macan harus makan tumbuhan, apalagi kalau nggak ada yang jadi tumbuhan (soalnya semua tumbuhan juga jadi macan).
Nah, sekarang juga banyak orang-orang yang punya impian pingin jadi ini-itu. Tapi karena impiannya kagak orisinal (bukan mimpi hasil pemikiran sendiri tapi mimpi yang ditanamkan orang lain), semua impiannya pada sama. Bayangkan sebuah organisasi/kantor yang semuanya kepingin jadi leader. Gak ada yang mau jadi follower! Lebih lucu lagi sekelompok orang yang baru ngerintis usaha menengah tapi semuanya kepingin jadi bos, berasa CEO beneran aja.
Agar sebuah iklim bisa bertahan dengan harmonis, diperlukan variasi “spesies”. Perlu keberagaman. Di contoh atas, keberadaan follower sama pentingnya dengan keberadaan leader. Dalam hutan, diperlukan juga berbagai flora dan fauna agar ekosistemnya bisa terus bertahan. Bahasa kerennya sih sustainable.
Ah, tapi jangan terlalu dipikirkan. Lebih baik nikmati saja biskuit lezat yang bisa bikin kita jadi macan 🙂