Kemarin-kemarin ini, di sebuah tempat nun jauh di sana, saudari X ngambek, gak suka sama saudara Y karena saudara Y nggak menggunakan bahasa yang santun di sebuah situs jejaring sosial. Terlalu blak-blakan dalam menyampaikan kekurangan orang lain. Yang dikatakan saudara Y ini apa adanya, jujur, memang sesuai penilaian pribadinya.
Tapi saudari X ini juga orang yang nggak suka sama orang yang pencitraan melulu. Dia sebel sama orang yang tampilan luar dan dalamnya nggak sama.
Memang susah ya bikin orang lain puas dengan diri kita. Bahasanya dikontrol dibilang pencitraan, ceplas-ceplos jujur malah dibilang ga sopan.