Pernah baca The Prince (Il Principe) karya Niccolo Machiavelli? Dalam buku itu digambarkan tentang bagaimana cara seorang penguasa sebaiknya menggunakan kekuasaannya. Dalam buku itu, dijelaskan bahwa lebih baik jadi penguasa yang kejam daripada penguasa yang dicintai rakyatnya. Buku ini dianggap sebagai salah satu karya paling penting dalam filsafat politik. Makin lama, kata “Machiavelli” menjadi kata sifat yang identik dengan kekejaman, manipulasi, dan pengkhianat.
And here comes in the question whether it is better to be loved rather than feared, or feared rather than loved. It might perhaps be answered that we should wish to be both; but since love and fear can hardly exist together, if we must choose between them, it is far safer to be feared than loved.
Tidak sedikit orang yang merasionalisasi perilaku mereka yang agak menyebalkan dengan dalih bahwa berdasarkan prinsip Machiavelli, yang dia lakukan itu sah-sah saja dan bahkan lebih logis.
Guess what?
The Prince itu sebuah karya satir.
Itu adalah sebuah kritik terhadap pemerintah yang kejam pada saat Machiavelli hidup. Saat dia dipenjara selama hidupnya, dia menuliskan sebuah buku berisi sindiran terhadap mereka yang memenjarakan dirinya. Ya kira-kira analoginya serupa dengan Nelson Mandela dipenjara oleh pemerintah apartheid, lalu setelah dibebaskan dia malah menuliskan tentang betapa indahnya apartheid itu. Terus sindiran itu malah dianggap karya serius yang dijadikan landasan rasionalisasi orang-orang.
Kira-kira sama saja dengan kita menulis tentang pentingnya memiliki seorang pemimpin yang memiliki minat dan aktivitas yang besar dalam bidang seni, terutama musik… soalnya itu menandakan kedewasaan dan besarnya wawasan budaya sang pemimpin. Padahal sebenarnya lagi nyindir SBY. Kira-kira analoginya seperti itu.
Jadi, sangatlah konyol kalau kamu merasionalisasi perilaku backstabbing, kejam, dan manipulatif atas dasar pemikiran Machiavelli dalam buku The Prince. Soalnya itu sindiran terhadap contoh perilaku pemimpin yang dianggap keliru menurut Machiavelli sendiri.