Leo Tolstoy membuka novelnya yang berjudul Anna Karenina dengan kalimat ini:
All happy families resemble one another, each unhappy family is unhappy in its own way.
Kayaknya ada benarnya juga, iya gak sih?
Nah, setelah cukup lama suka baca buku, dengerin cerita orang, dan ikut acara seminar… lama kelamaan saya kok merasa bahwa “kisah sukses” itu semuanya banyak memiliki kemiripan. Ada pola ceritanya, gitu. Intinya sama, beda di detail saja.
Sekarang saya sendiri merasa bahwa sudah cukup lah mendengar “inspiring story” atau cerita-cerita motivasional seperti itu. Apalagi yang cuma cerita. Ditambah lagi saya adalah orang yang (menurut konsep Julian Rotter) Locus of Control-nya Internal. Dorongan-dorongan dari luar ga terlalu banyak berpengaruh buat saya, makanya motivator-hoki-mistis gitu gak masuk lah ke alam pikir saya. Buat orang lain yang cenderung LoC-nya Eksternal, mungkin masih banyak pengaruhnya ya.
Jadi… tiap kisah sukses dan “inspiring story” itu mirip satu sama lain. Tapi gimana dengan kisah lainnya? Daripada dengar “kisah sukses” orang-orang, saya sih lebih baik mendengarkan kisah orang-orang yang masih sedang mengemban salibnya. Masih sedang dalam perjalanan, masih belum sampai di garis akhir, masih dalam tahap metamorfosa, masih menelusuri lorong yang panjang itu, masih berjuang mengatasi hambatannya, masih berusaha mendorong batunya mendaki bukit yang terjal itu.
Semua dengan caranya sendiri-sendiri.