Di bawah ini terdapat kompilasi tweet Danny Yatim (@DIY28, silakan difollow di twitter), seorang pengajar Psikologi Remaja di Universitas Atma Jaya yang merupakan lulusan dari Harvard University. Silakan disimak:
#Kartini 1. Bagi saya Kartini bukan tokoh atau simbol perempuan, tetapi tokoh atau simbol remaja yang resah.
#Kartini 2. Surat2nya adl ungkapan krisis identitas remaja menuju dewasa. Buku Kartini adl bacaan wajib kuliah saya ttg Psikologi Remaja
#Kartini 3. Surat2 berisi pandangan hebat seorg remaja ttg agama pendidikan peradaban ketidakadilan. Soal prempuan hny salah 1 dr ide2 besar
#Kartini 4. Kartini mengecam pertikaian2 yang terjadi atas nama agama. Hmm, masih relevan untuk Indonesia masa kini, bukan?
#Kartini 5. Kartini mengecam konsumsi candu pd bangsawan Jawa. Hm, jd masalah narkoba akibat globalisasi? Bangsa kita suka candu kok dr dulu
#Kartini 6. “Dunia akan lbh damai jika tdk ada agama yg sering menjadi alasan manusia berselisih, terpisah & saling menyakiti” (6 Nov 1899)
#Kartini 7. Pelopor gerakan perempuan? Kartini pun akan malu diberikan label itu.
#Kartini 8. Tahukah Anda Kartini pernah jumpa Dewi Sartika & senang ada teman sebaya seperjuangannya? Tentu dia tdk anggap dirinya pelopor.
#Kartini 9. Kenapa tidak ada Hari Dewi Sartika? Padahal Kartini sendiri mengaguminya.
#Kartini 10. Kartini juga tahu ada tokoh perempuan sebaya seperjuangan di Minahasa, Maria Walanda-Maramis. Kenapa di sekolah tak diajarkan?
#Kartini 11. Hari Ibu Walanda-Maramis bulan Desember hanya diperingati di Minahasa. Kartini tentu senang karena perjuangan mereka sama.
#Kartini 12. Kartini juga tahu tokoh perempuan Cina yg punya cita-cita sama dengannya. Adakah yang tahu siapa tokoh itu? Baca suratnya.
#Kartini 13. Kartini sangat mengagumi peradaban Barat. Kenapa sekarang kita sering sok “anti-Barat” untuk menunjukkan nasionalisme?
#Kartini 12. Ratusan tahun seblm beliau lahir, prmpuan Aceh sdh maju ke medan perang. Tentu Kartini sendiri takkan setuju dikatakan pelopor.
#Kartini 13. Door Duisternis Tot Licht diterbitkan Belanda karena ingin menunjukkan politik etika bhw mereka baikhati terhadap jajahannya.
#Kartini 14. Kartini adalah remaja yg wawasannya sangat luas, jauh lebih luas drpd mereka yang mengkultuskan beliau di masa kini.
#Kartini 15. Mengapa Kartini dirayakan dengan berkain kebaya?
#Kartini 16. Kainkebaya sangat disukai pemimpin Orde Lama. walaupun kita mengaguminya, jangan lupa dia seorang womaniser.
#Kartini 16. TahukaH Anda Hari Kartini baru mulai dirayakan tahun 1963. Maafkan kalau saya salah, tetapi yg pasti ini ciptaan Orde Lama.
#Kartini 17. Semasa Orde Baru tiap tahun Dharma Wanita membuat pidato2 hebat padahal mereka belum membaca surat2nya
#Kartini 18. Tahukah Anda Kartini penganut faham teosofi yg percaya pd universalisme? Itu jauh lebih ‘dalem” drpd sekedar pakai kain kebaya.
#Kartini 19. Stella adalah sahabat pena Kartini, teman curhat yg amat disayangi. Mungkin setara dg teman twitter YM FB masa kini.
#Kartini 20. Adakah remaja Indonesia masa kini yg menulis ttg peradaban pdidikan gayahidup sedalam Kartini? Harusnya sih ada. Ditunggu nih.
#Kartini 21. Emansipasi artinya pembebasan. Yg ditulis Kartini adalah ide2 pembebasan dalam banyak aspek kehidupan.
#Kartini 22. Salah satu emansipasi yg diinginkan Kartini adl lepas dr belenggu adat. Mengapa kini justru bbrp pihak mengagung2kan adat?
#Kartini 23. Buku2 yg mengilhami Kartini: Max Havelaar (Multatuli), De Stille Kracht (Louis Couperus), Die Waffen Nieder (Berta von Suttner)
#Kartini 24. Kartini juga membaca karya Frederik van Eeden, Augusta de Witt, dan Goekoop de-Jong Van Beek. Tahukah kita buku-buku ini?
#Kartini 25. “I have been longing to make the acquaintance of a ‘modern girl,’ that proud, independent girl who has all my sympathy!”
#Kartini 26. “…She who, happy and self-reliant, lightly and alertly steps her way through life, full of enthusiasm and warm feelings…”
#Kartini 27. …working not only for her own well-being and happiness, but for the greater good of humanity as a whole…
#Kartini 28. itu cita2 sesunggguhnya Kartini “for the greater good of humanity… tanpa dibatasi gender, agama, maupun kebangsaan.
#Kartini 29. Bila kita betul2 mengagumi Kartini, maka kita juga paham bahwa nasionalisme sempit bukanlah yg dicita-citakannya #Kartini 30. Setuju dengan yg dikatakan teman saya @namasteolin: baca dulu bukunya deh 🙂#Kartini 31. Lupakan soal kain kebaya, tetapi ingatlah pikiran-pikiran dahsyatnya
#Kartini 32. Lupakan istilah “pelopor” dan ingatlah solidaritas Kartini thd sesama tokoh perempuan di Nusantara maupun di belahan bumi lain.
#Kartini 33. Noem mij maar Kartini (panggil aku Kartini saja). Hmm, bangsawan di zaman itu bisa ngomong gitu? Hebat
#Kartini 34. sbg penutup kultwit, saya ucapkan Selamat Hari Kartini kepada semua laki dan perempuan di Indonesia dan di dunia 🙂
Lalu, berikut ini kompilasi tweet Roby Muhamad (@robymuhamad, silakan difollow), pengajar fakultas Psikologi UI yang melanjutkan studi S2 dan S3nya di bidang Sosiologi, meskipun dia sudah punya gelar S1 dan S2 di Fisika Teoritis.
Kartini adalah inspirasi bagi lelaki&perempuan yg memperjuangkan rasionalitas dan intelektualitas di Indonesia.
Kartini adalah soal keresahan dan ironi manusia modern Indonesia.Keliru kalo dianggap soal perempuan/pahlawan/politik etisnya Belanda saja.
Ironi&keresahan pikiran dan praktis yg dialami Kartini, umum dialami intelektual Indonesia yg serius memikirkan modernitas/rasionalitas
Kebetulan Kartini perempuan tapi dilema yg dia hadapi universal;bahkan sekarang masih saya alami sehari2.Berikut daftar ironi/dilema/keresahan Kartini yg padanannya masih saya alami dan harus perjuangkan setiap hari.
Yang paling menentang Kartini adalah saudara2 perempuannya sendiri.Lalu…
Org yg paling Kartini hormati/cintai,Bapaknya,adalah yg membebaskan pikirannya dgn beri buku2 tp juga yg mengekangnya secara fisik.
Kartini peroleh beasiswa ke Belanda,tapi dia memilih tinggal di Jawa.<- ini menarik sekali.
Dilema/keresahan/ironi yg dialami Kartini itu masih saya rasakan hampir tiap hari sekarang: Indonesia tahun 2012.
Membaca alasan Kartini menolak pergi sekolah ke Belanda dgn beasiswa,meyakinkan sy utk pergi dari Amerika dan kembali Indonesia.
Kartini bilang dia ingin pergi ke Belanda utk belajar,tapi dia khawatir jika pergi dia tercerabut dr masy Jawa yg justru ingin dia ubah.
Kartini khawatir meskipun dia bisa dapat banyak ilmu,ilmu itu jd tdk berguna di jawa krn dia kehilangan ikatan emosi dgn masy jawa.
Alasan Kartini itu beri jawaban ketika sy sedang bingung di New York apakah kembali ke Indonesia atau tetap di Amerika.
Berada diantara orang yg kita peduli sambil perjuangkan apa yg kita pikir benar lbh baik drpd mencari ilmu dgn risiko kehilangan koneksi itu
Dari Kartini sy belajar bagaimana mengelola benturan antara relasi sosial dan idealisme: tdk ada solusi mudah.
Bisa saja Kartini pilih solusi mudah: tinggalkan Indonesia dan menjadi pelopor pemikir liberal besar tp pengaruhnya di jawa kecil.
Kartini memilih mempertahankan relasi sosialnya.Ada yg anggap ini sebagai kekalahan.Buat sy ini simbol ada yg lebih besar drpd kalah-menang
Kartini jd simbol semakin modern orang Indonesia,semakin besar dilema yg dia hadapi.
Ironi lain Kartini juga sy alami: yg paling menentang sy utk kembangkan sains/rasionalitas adlh org Indonesia sendiri.
Mungkin itulah yg dialami Kartini: orang yg paling dia cintai adalah sekaligus penentang terbesar dia (saudara2 perempuan,bapaknya).