Tidak semua orang punya waktu atau dapat berkonsentrasi untuk membaca berbagai macam buku di dunia ini. Oleh karena itu, mulai sekarang saya akan membuat postingan ringkasan macam-macam buku, sehingga dengan menyisihkan waktu 5 menit saja, kamu bisa menciptakan kesan seolah-olah kamu sudah baca buku itu!
Burung-burung Manyar – Y.B. Mangunwijaya
Novel ini dibagi dalam 3 bagian yang memiliki periode berlainan.
I: 1934-1944
Halo, aku Teto, tokoh utama novel ini. Ibuku orang Belanda, bapakku orang Indonesia yang ikut KNIL. Anak-anak seperti aku biasa disebut anak kolong, aku suka pemerintahan Hindia Belanda, aku suka jadi anak kumpeni! Kalau kalian membaca buku ini di tahun 2000-an, pasti tahu lah bahwa setelah era pemerintahan kolonial Belanda, Jepang masuk ke Indonesia. Bapak ditawan, lalu ibu diberi 2 pilihan: bapak mati atau ibu menjadi gundik opsir Jepang yang baru. Ibu memilih jadi gundik supaya bapak tetap hidup (spoilers: akhirnya bapak tetap mati juga, sehingga ibu jadi tidak waras di bagian II novel ini). Kalau kamu sebelumnya berpikir bahwa pemerintah kolonial Hindia Belanda menjajah seluruh bangsa Indonesia… kejutan! Dalam novel ini digambarkan bahwa justru kaum bangsawan bekerja sama dengan Hindia Belanda untuk mengeksploitasi sumber daya alam dan manusia di negara ini.
Halo, aku Larasati alias Atik, tokoh yang menjadi love interest Teto di novel ini. Berseberangan dengan Teto yang membela pemerintahan Belanda dan anti-republik, aku ini nasionalis yang ingin negara ini merdeka. Dalam era kemerdekaan, aku menjadi juru ketik untuk PM Indonesia (Sjahrir). Kalau kalian selama ini tahu founding fathers Indonesia cuma Soekarno-Hatta… kejutan! Dalam novel ini Soekarno justru digambarkan secara negatif bahkan dikategorikan fasis, sedangkan Hatta cuma disebut sebaris saja. Sjahrir lebih banyak dibahas sebagai tokoh intelektual dalam perjuangan kemerdekaan. Oh ya, Teto akhirnya tinggal di dalam keluargaku, soalnya ibunya jadi gundik tentara Jepang.
II: 1945-1950
Kalau kalian tahu kapten Haddock dalam serial Tintin, maka kalian pasti suka tokoh mayoor Verbruggen. Karakter ini bikin kalian tahu beberapa kata makian dalam bahasa Belanda. Aku, Teto, bertemu dengannya untuk minta dimasukkan dalam KNIL. Tahu-tahu aku jadi loitenant! Soalnya mayoor Verbruggen dulu pernah melamar ibuku, tapi ditolak. Buat kalian yang pernah merasakan cinta yang tidak bisa terwujud, siap-siap saja sedih dan merasa sentimentil membaca novel ini!
Oh ya, aku diam-diam suka pergi ke rumah keluarga Atik. Tentu saja tidak ada orang di sana karena pihak republik semuanya sembunyi. Tapi pada suatu ketika, ternyata ada Atik di sana! Aku peluk dia, tapi kemudian aku panik dan lari. Wajar, sebab di bagian II ini aku masih remaja dan banyak tindakanku yang merupakan ekspresi kemarahan anak muda yang didera derita jaman!
Kalau kalian fans Sjahrir, kalian pasti suka bagian II ini! Tokoh ini memang sangat mengagumkan, tapi sayang hubungan Sjahrir dengan Soekarno memburuk, sehingga nama dan perannya tidak banyak dibahas dalam buku pelajaran sejarah! Kalau kalian baca novel ini di tahun 2000-an, kalian pasti tahu bahwa pada akhirnya Belanda mau berunding dengan pemerintah Indonesia, soalnya ditekan habis-habisan oleh berbagai negara di dunia yang menghendaki perdamaian setelah Perang Dunia II berakhir. Setelah agresi militer Belanda, lalu kemudian Belanda angkat kaki dari negara Indonesia.
III: 1968-1978
Time skip! 18 tahun kemudian…
Aku, Teto, -entahbagaimanacaranya- sekarang sudah jadi ahli matematika di perusahaan minyak dunia! Aku menemukan bahwa ada kesalahan perhitungan yang bikin negara Indonesia ini rugi milyaran tiap tahun. Ngomong-ngomong, sekarang Larasati sedang sidang terbuka untuk gelar doktornya di ilmu biologi. Melihat judul novel ini, nggak aneh lah kalau disertasinya adalah tentang burung.
Setelah menghabiskan waktu selama 2 bab dalam kebimbangan apakah aku harus bertemu dengan Atik atau tidak, ternyata akhirnya Atik malah menemui aku duluan. Kejutan! Ternyata Atik sudah menikah dan punya 3 anak! Anak sulung mereka punya nama yang sama denganku. Kejutan lagi! Ternyata ibu Atik tahu bahwa Atik dan aku dulu saling mencintai, lalu sekarang meminta aku tetap berada dalam hidup Atik… sebagai abangnya! Tentu saja aku tidak mau di-brotherzone seperti itu. Bab III ini banyak diisi dengan keluhanku tentang kenapa bukan aku yang jadi suami Atik.
Oh ya, pada akhirnya aku membocorkan kecurangan perusahaan minyak tempat aku bekerja pada pemerintah Indonesia. Aku dipecat. Lalu suami Atik juga ikut dipecat, karena dialah yang menyampaikan pesanku ke pihak pemerintah (yang ternyata korup juga). Di akhir cerita, aku membiayai suami Atik untuk naik haji, dan Atik ikut pergi bersamanya. Terus pesawatnya jatuh di Sri Lanka dan mereka tewas. Pada akhirnya aku mengadopsi 3 anak mereka.
P.S.: postingan ‘….dalam 5 menit’ ini kombinasi iseng-opini-satir