Kemarin saya menulis pendek tentang orang-orang yang seolah mengukuhkan status quo diri mereka sendiri. Ternyata, hari ini saya menemukan istilah menarik di dunia psikologi sosial: system justification theory. Basically ini merupakan kecenderungan bias kognitif dalam pikiran manusia yang membuat mereka berpikir: saya / kelompok saya tuh orang baik, jadi hal-hal yang dapat diasosiasikan dengan diri saya / kelompok saya juga merupakan hal yang baik (ego justication and group justification).
Itu sebabnya selalu ada resistensi juga kita menyampaikan suatu opini berbeda tentang hal-hal yang terasosiasi dengan dirinya. Ini sebabnya banyak orang tidak bisa menahan diri saat agamanya dikritik. Seolah-olah agama itu tidak bisa dikritik, padahal itu hasil pemikiran manusia juga. Ini gara-gara agama tersebut sudah diasosiasikan menjadi bagian dari identitas dirinya. Jadi saat kita mengkritik agamanya, maka dia merasa diri dialah yang sedang dikritik. Makanya orang akan membela sistem / kelompok / hal yang diasosiasikan dengan dirinya mati-matian, tanpa peduli apakah argumen atau tindakannya itu rasional atau tidak.
P.S: I see someone is kinda-somewhat-and-somehow disturbed by my previous post. Just chill, even I don’t take my blog post too seriously 🙂 Sensitive people might be (but not always) insecure people. If you’re too sensitive about your faith and religion, maybe you’re just an insecure person? 😀