Kalau kalian baca tulisan ini, kemungkinan besar kalian punya akun Facebook.Situs pertemanan online ini identik dengan nama Mark Zuckerberg, apalagi setelah film The Social Network diluncurkan. Sebagai CEO dari situs Facebook, tidak mengherankan jika wajah Zuckerberg cukup identik dengan perusahaan itu sendiri. Tapi dalam perusahaan besar, terdapat beberapa C-level executives yang memiliki perannya masing-masing. Seorang CEO, kira-kira ini sama dengan Managing Director, biasanya adalah penentu keputusan tentang visi dan arah perusahaan tersebut. Seorang CEO tidak mengurusi kegiatan sehari-hari di perusahaannya, sebab tugas tersebut diberikan kepada COO, alias Chief Operating Officer. Nah, Sheryl Sandberg adalah COO dari Facebook. Ini tulisan singkat tentang Sheryl Sandberg:
As Chief Operating Officer at Facebook, Sheryl Sandberg oversees the company’s business operations including sales, marketing, business development, human resources, public policy and communications. Prior to Facebook, Sandberg was Vice President of Global Online Sales and Operations at Google, where she built and managed the online sales channels for advertising and publishing and operations for consumer products worldwide. She was also instrumental in launching Google.org, Google’s philanthropic arm. Before Google, Sandberg served as Chief of Staff for the United States Treasury Department under President Bill Clinton where she helped lead the Treasury’s work on forgiving debt in the developing world. Sandberg serves on the boards of The Walt Disney Company, Starbucks, Women for Women International, the Center for Global Development and V-Day. Sandberg was named as one of the 50 Most Powerful Women in Business by Fortune and one of the 50 Women to Watch by The Wall Street Journal.
Dilihat dari paragraf di atas, sudah jelas bahwa ini bukan wanita biasa 😀 Dengan background pendidikan yang luar biasa (Harvard), pekerja keras (mendirikan beberapa perusahaan rintisan / startup, staf World Bank, Staf Kabinet Bill Clinton, kerja di Google, lalu Facebook), dia juga orator ulung (ini transkrip Commencement Speech Sheryl Sandberg di Barnard College), dan dia juga menikahi seorang CEO yang berhasil membesarkan beberapa startup. Kalau tertarik lebih jauh lagi, kalian bisa baca baca artikel New York Times ini.
Pretty amazing, eh? Ini wujud ideal dari wanita karir. Meskipun tidak lebih terkenal daripada Mark Zuckerberg, banyak wanita melek teknologi yang mengidolakan Sandberg. Saya sendiri baru menyadari betapa besar peran Sandberg dalam Facebook saat menghadiri TEDxITT, ketika salah satu pembicaranya, yaitu @anantya (founder @GirlsInTechID, co-founder web agency Think.Web) menceritakan bahwa role model dia adalah Sandberg. Kalau TEDxITT sudah mengupload video @anantya, coba tonton deh. Menarik sekali, baik untuk cewek maupun cowok.
Setelah heboh-heboh Facebook yang akan IPO, ada kemungkinan bahwa Sheryl Sandberg akan jadi urutan ke-2 dalam daftar wanita terkaya di dunia (net worth: about $2 BILLION), menyusul Meg Whitman (ex-CEO situs belanja online eBay). Urutan pertama tentu saja masih dimiliki oleh Oprah (net worth: $2.7 billion).
Don’t let your fear overwhelm your desire. Let the barriers you face be external not internal. Fortune does favor the bold and I promise that you’ll never know what you’re capable of unless you try. – Sheryl Sandberg
Ini merupakan cerita yang sangat menarik bagi para wanita yang ingin menjadi wanita karir, sebab Sandberg dan Oprah telah menunjukkan bahwa wanita bisa berhasil dalam dunia bisnis. Tapi jika kalian suka membaca orasi yang disampaikan oleh Sandberg, ada pengorbanan yang perlu diberikan untuk mencapai posisi tersebut.
If you think big, if you own your own success, if you lead, it won’t just have external costs, but it may cause you some personal sacrifice. Men make far fewer compromises than women to balance professional success and personal fulfillment. – Sheryl Sandberg
Dari artikel di beberapa majalah bisnis, Sandberg menyerahkan urusan membesarkan 2 anaknya kepada beberapa nanny. Ini adalah salah satu personal sacrifice yang diceritakan oleh Sandberg (kalau kalian cari artikel tentang Sandberg di internet, kalian akan tahu lebih banyak tentang apa saja derita yang sudah dijalaninya sehingga dia bisa mencapai posisi ini). Tidak sedikit wanita karir yang mengorbankan waktu bersama anak-anaknya untuk tetap melaju kencang dalam karirnya. Sandberg secara terbuka mengatakanbahwa dia ingin menjadi role model bagi wanita yang berani bermimpi besar dan ingin menjalani karir yang menantang. Masalahnya: apakah banyak wanita yang ingin menjadi seperti dia?
Menurut Sandberg, yang menghambat keberhasilan wanita adalah kurangnya ambisi pribadi yang dimiliki oleh kaum wanita. Jika kalian buka jurnal psikologi tertentu, mungkin banyak penelitian yang menyatakan bahwa kaum pria lebih ambisius daripada kaum wanita. Ada penjelasan faktor biologis (hormon testosteron) dan juga faktor sosial (norma + tuntutan lingkungan).
Sandberg dan Oprah adalah contoh nyata dari pilihan gaya hidup yang bisa diambil oleh kaum wanita. Oprah merupakan wanita terkaya di dunia, tapi dia tidak punya anak dan tidak punya suami. Dia ramah, memukau, pandai. Tapi tidak semua wanita bisa menikmati kehidupan yang sama dengan Oprah. Hal-hal yang dikorbankan oleh Sandberg dan Oprah seringkali merupakan hal yang tidak ingin dikorbankan oleh kebanyakan wanita. Apalagi di Indonesia, yang masih memberikan tuntutan sosial tertentu kepada kaum wanita. Perlu diingat bahwa tuntutan sosial ini diberikan oleh kaum pria DAN oleh kaum wanita itu sendiri. Seberapa besar sih persentase wanita usia muda yang lebih mengkhawatirkan kapan nikah dibandingkan memilih karir yang menantang?
Jika ingin berhasil dalam menjalankan sesuatu, tidak ada ruang untuk setengah-setengah. Hanya ada nol atau satu. Wanita-wanita yang membaca artikel ini, kalian bebas untuk memilih jalur yang kalian inginkan. Tapi jangan lupa bahwa selalu ada konsekuensi yang harus diterima. Sandberg dan Oprah berani menerima konsekuensi tersebut. Bagaimana dengan kalian?