Hari ini ada sebuah berita menarik: seorang PNS ateis digebukin dan ditangkap polisi. Dia ditangkap dengan tuduhan penistaan agama, sebab dia mengupdate status facebooknya dengan kalimat ‘Tuhan itu tidak ada’ (artikel berita dari The Jakarta Globe). PNS ini juga merupakan moderator grup Facebook bernama ‘Ateis Minang’. Pada awalnya, dia merupakan seorang muslim tapi berhenti menjadi orang religius pada tahun 2008. Saya tidak terlalu tahu bagaimana prosesnya sehingga dia menjadi ateis (karena kekecewaan terhadap agama atau karena kemampuan berpikir kritis?).
Bayangkan jika suatu saat, anda digebukin dan ditangkap polisi hanya karena anda tidak percaya bahwa Doraemon itu kisah nyata. Terus mungkin ada yang berpikir, kurang ajar sekali, masak agama saya yang suci dan PASTI BENAR SOALNYA KITAB SUCINYA DATANG DARI LANGIT disamain dengan komik? Lah, apa bedanya? Semuanya sama-sama cerita. Kisah dewa Yunani sekarang cuma jadi dongeng dan mitos bagi kita, tapi dulu itu agama betulan. Ribuan tahun lagi, agama yang anda puja-puja juga tidak akan lebih suci daripada kisah Doraemon. Semua agama juga ngakunya yang paling benar. Jika anda muslim, mungkin anda tidak percaya kalau Yesus adalah juru selamat. Jadi anda ateis terhadap agama Kristen. Berlaku juga sebaliknya bagi mereka yang tidak percaya terhadap nabi Muhammad. Jika di dunia ini ada 3000 konsep Tuhan, maka anda ateis terhadap 2999 konsep Tuhan dan hanya percaya dengan 1 konsep.
Yang paling membuat kesal adalah komentar dari orang-orang yang ikut gebukin PNS ini, karena mereka memaksa PNS ini untuk kembali masuk ke dalam agama dia sebelumnya. Konyol gak sih? Padahal percaya pada agama dan Tuhan itu sebaiknya datang dari perenungan dan refleksi diri, bukan dari pemaksaan. Tapi di negara ini, banyak sekali ‘pemaksaan agama’ yang terjadi, baik secara kasar maupun secara halus.
Ada fanpage di Facebook yang bernama “Dukung Pembebasan Alex Aan“. Mungkin boleh dilihat jika kalian punya ketertarikan dengan kasus ini.
Kemarin Ahmadiyah. Lalu GKI Yasmin. Lalu Islam Sunni. Sekarang Ateis. Besok bisa saja kelompok anda. Jangan pernah menjadikan agama sebagai panutan kelompok, karena akan menghilangkan tenggang rasa kepada kelompok yang lain (sebab membentuk persepsi in-group dan out-group).
Untuk kalian yang berada di mayoritas: toleransi pasif dan komentar itu tidak membantu, tidak ubahnya berpangku tangan. Kepedulian terhadap orang lain diuji saat kita berada di kelompok mayoritas. Bertindaklah, lakukan sesuatu jika memang peduli, hentikan mereka yang intoleran. Ketabahan diuji saat kita berada di kelompok minoritas. Bertahanlah dengan apa yang kalian percayai.
pengamatan anda cuma dari kulit beritanya saja mas, dia ngaku ateis sih gak masalah, tapi dia menghina Islam, Nabi muhammad dan Orang minang Islam…tragisnya dia PNS yang makan dari pajak orang minang yg muslim…pantaskah si alex berbuat itu?
http://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=pns+ateis&source=web&cd=11&ved=0CGIQFjAK&url=http%3A%2F%2Fhariansinggalang.co.id%2Fpelakunya-cpns-di-dharmasraya-ateis-minang-terbongkar%2F&ei=nwYZT-vaCoHqrQeG2IGJDQ&usg=AFQjCNG7QN2jWLHfsAd4_4iCD5u5VS_Gpg&sig2=LULf_7jMgmEVneoO66jDww