Korea Utara dipimpin oleh sebuah jenderal bintang 4 yang membawahi 1,2 juta personel militer di negeri itu. Usianya baru 28 tahun, dan sejak ayahnya (Kim Jong-Il) meninggal, dia resmi ‘naik tahta’ menjadi pemimpin negara tersebut. Di usianya yang masih belia, dia sudah dipuji sebagai seorang genius dalam bidang militer. Dia juga telah menyelesaikan tesisnya dalam bidang militer di usia 16 tahun. Luar biasa bukan? Tentu saja luar biasa, sebab itu adalah isi dari kampanye pencitraan yang digunakan oleh para pemimpin negara Korea Utara untuk mencuci otak rakyat Korea Utara yang dibutakan dari informasi yang sebenarnya.
Negara Korea Utara merupakan negara komunis, mungkin hampir semua rakyatnya tidak beragama. Bukan karena mereka semuanya berpikir kritis terhadap agama, tapi karena di Korea Utara, Tuhan-nya adalah keluarga Kim yang menjadi diktator. Di negara itu, semua arus informasi dikendalikan oleh diktator, sehingga mereka bisa mencitrakan diri mereka sepuasnya. Ayah Kim Jong-Il dianggap sebagai dewa, Kim Jong-Il juga manusia setengah dewa, dan Kim Jong-Un ini mungkin calon dewa.
Propaganda pemujaan setinggi langit terhadap seorang tokoh ini mungkin terlihat konyol bagi kita. Kok bisa sih rakyat Korea Utara percaya yang seperti itu? Itu kan, nggak masuk akal? Sebenarnya mungkin ini juga yang dipikirkan oleh orang tidak beragama saat melihat orang beragama yang sangat memuja-muja tokoh juru selamat dalam agama mereka (struktur di Korea Utara kurang lebih sama dengan organized religion). Kok bisa sih percaya yang seperti itu? Itu kan, nggak masuk akal?
Jadi, sebelum menganggap apa yang menjadi belief orang lain sebagai sesuatu yang aneh, lihatlah dulu belief yang kita miliki. Bisa saja kita menemukan fakta bahwa kita tidak lebih normal daripada mereka 🙂 Semua agama itu adalah belief system, jadi jangan terlalu dianggap sakral, apalagi tabu untuk dikritik, karena itu adalah hasil pemaknaan kita sendiri.
P.S: Belajar dari kasus di Korea Utara, kita jangan terlalu percaya media massa, terutama TV berita. Sama seperti di Korea Utara, TV juga dikuasai oleh orang-orang yang punya kepentingan untuk berkuasa di negeri ini, jadi beritanya sudah tidak berimbang lagi.
pernah nonton acara di NatGeo, kalo ga salah Departures ato Dont Tell My Mother gitu (antara dua acara itu, lupa hehe) penduduk Korut juga beragama juga kok, mereka ke gereja, kalo ga salah sih Katolik. Tapi ya pencitraan itu emang bener sih, yang kurang benar mungkin yg masalah ga beragama-nya itu (eh tapi ntah tipi mana yg bener, wkk)