Othello Syndrome (Cemburu Buta)

Othello

“O, beware, my lord of jealousy; / It is the green-ey’d monster which doth mock / The meat it feeds on.” (Act III, Scene 3).

Rasanya hampir seluruh lagu Indonesia yang diputar di radio adalah lagu cinta. ABG labil yang terus-menerus dikasih stimulus lagu cinta ini tentu saja akan menjadi semakin… labil. Saya khawatir kalau dinamika psikologis orang yang sedang jatuh cinta mungkin dipengaruhi oleh lagu-lagu yang didengarkannya (ada yang mau meneliti hal ini?). Yang saya takutkan, fenomena Othello Syndrome akan banyak bermunculan dan dialami tidak hanya oleh para ABG, tapi juga oleh kaum dewasa muda ke atas.

Apa sih Othello Syndrome? Apa hubungannya dengan board game yang hitam-putih itu? Bukan, Othello di sini merujuk pada salah satu karakter dalam drama tragedi karya William Shakespeare.

William Shakespeare

Dalam drama tersebut, Othello membunuh istrinya, Desdemona, karena memiliki kepercayaan yang salah –false belief- bahwa istrinya tidak setia terhadap dirinya. Setelah membunuh istrinya, dia melakukan tindakan bunuh diri. Pada dasarnya, ini merupakan kisah yang sangat tragis. Shakespeare menamai drama ini dengan judul “Othello, the Moor of Venice“. Menurut Wikipedia, drama ini ditulis pada sekitar tahun 1603 dan dibuat berdasarkan cerita pendek asal Italia yang berjudul “Un Capitano Moro” (“A Moorish Captain”), karya Cinthio, murid Boccaccio, yang diterbitkan tahun 1565. Kisah ini memiliki empat karakter utama: Othello; istrinya Desdemona; Letnannya, Cassio; dan Iago.

John Todd (1914-1987) adalah seorang psikiater yang pertama kali memberikan istilah Othello Syndrome ini. Dia menulis sebuah paper bersama dengan K. Dewhurst dengan judul “The Othello Syndrome: a study in the psychopathology of sexual jealousy” (Journal of Nervous and Mental Disorder, 1955, 122: 367)”. John Todd juga merupakan orang yang menciptakan istilah Alice in Wonderland Syndrome. Itu juga merupakan sindroma yang menarik, tapi pembahasan akan dilakukan di postingan berikutnya saja, supaya sekarang lebih terfokus.

Othello syndrome is a rare psychiatric condition marked by morbid, pathological, or delusional jealousy (Miller et al., 2010)

Definisi Othello syndrome, selain yang sudah ditulis di atas, adalah suatu delusi yang dialami oleh seseorang bahwa pasangannya tidak setia dan melakukan perselingkuhan. Sindroma ini lebih banyak terjadi pada laki-laki. Karakteristiknya adalah:

• Berkali-kali menuduh pasangannya berselingkuh
• Berusaha untuk mencari-cari bukti perselingkuhan
• Berkali-kali menginterogasi pasangan
• “Menguji” kesetiaan pasangan
• Menguntit pasangan

Katanya sih, sindroma ini dipengaruhi oleh alkohol dan narkoba juga, tapi tetap bisa muncul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi kedua hal tersebut. Sama dengan kisah Othello dalam drama Shakespeare, sindroma ini bisa sangat membahayakan dan membuat pernikahan terganggu, bahkan berujung pada pembunuhan dan bunuh diri. Jadi, berhati-hatilah dalam memilih pasangan.

Jika anda sedang mengalami kecemburuan, berhentilah bertindak dan berkaca sebentar: apakah anda sedang mengalami sejenis Othello Syndrome?

Hubungan pacaran adalah hubungan yang sifatnya dua arah, jika kecemburuan yang anda alami hanyalah cemburu buta yang tidak berdasar, maka pasangan anda juga akan memberikan respon yang tidak baik. Bisa saja dia malah akan semakin menjauh dan tertutup terhadap anda. Nah, bagaimana kalau dia malah jadi kehilangan perasaan dan malah jadi betul-betul selingkuh?

Nah, sekian saja pembahasan saya mengenai Othello Syndrome. Karena keterbatasan pengetahuan saya dan kurangnya pengalaman saya dalam menangani kasus yang berkaitan dengan sindroma ini, maka mungkin pembahasannya juga kurang mendalam dan lebih banyak berupa kumpulan tulisan yang dikumpulkan dari beberapa referensi saja.

Iklan