The Accidental Billionaires (The Social Network), Ben Mezrich

The Accidental Billionaires: Uang, Kejeniusan, dan Pengkhianatan dalam Perang Memperebutkan Facebook by Ben Mezrich

My rating: 3 of 5 stars

Ini buku fiksi atau nonfiksi ya? Saya bingung harus meletakkannya di kategori yang mana, karena buku ini menceritakan kisah nyata dari jejaring sosial paling mendunia saat ini: Facebook. Tapi buku ini lebih banyak dibuat dengan menggunakan metode pengumpulan data secara tidak langsung, misalnya dari transkrip pengacara, email, dan sejenisnya. Ditambah lagi, Zuckerberg sama sekali tidak memberikan izin atas buku ini dan sama sekali tidak mau memberikan opini apa-apa. Akibatnya, banyak bagian dari buku ini yang merupakan ‘khayalan’ si penulis, Ben Mezrich.

Cerita dalam buku ini seperti kisah 2 babak. Babak pertama adalah kisah pada saat Zuckerberg masih berada di Harvard, berusaha untuk mengembangkan situs jejaring sosialnya. babak kedua adalah kisah Zuckerberg setelah Facebook mulai berkembang pesat.

Bagian paling menarik dalam buku ini justru bagian awalnya. Saat Facebook baru akan dilahirkan. Cerita sesudah Zuckerberg mulai sukses dan mengembangkan Facebook justru kurang terasa menarik. Kisah Facebook ini membuat saya lebih memahami mengapa tidak sedikit teman-teman dari jurusan IT di Indonesia yang memiliki keinginan untuk mendirikan start0up lokal. Mereka mencontoh kisah Zuckerberg.

Yah, kisahnya memang inspiratif sih. Taglinenya juga oke: “You don’t get to 500 million friends without making a few enemies.”

Bagian akhir dari buku ini justru terasa tidak menarik. Ceritanya terasa diburu-buru. Mungkin karena penulisnya sudah kehabisan bahan cerita juga, karena pada saat buku itu ditulis, Zuckerberg masih hidup dan sedang menghadapi berbagai tuntutan hukum dari (mantan) teman-temannya.

Nilai lebih dari buku versi Indonesia yang saya baca adalah bahasa penerjemahannya yang sangat bagus. Ada beberapa istilah dalam dunia komputer yang berhasil diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan baik sekali. Selain itu, istilah yang terlalu sulit untuk diterjemahkan juga dibuatkan catatan kakinya, sehingga saya sebagai pembaca tidak merasa kebingungan sama sekali. Acungin jempol dulu deh buat penerjemahnya.

View all my reviews

Iklan